Selasa, 14 Desember 2021

Do’a Rasulullah untuk Kesembuhan Sakit

 

رَبَّنَا اللَّهُ الَّذِيْ فِي السَّمَاءِ، تَقَدَّسَ اسْمُكَ. أَمْرُكَ فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ. كَمَا رَحْمَتُكَ فِي السَّمَاءِ، فَاجْعَلْ رَحْمَتَكَ فِي الْأَرْضِ. اغْفِرْ لَنَا حُوْبَنَا وَخَطَايَانَا. أَنْتَ رَبُّ الطَّيِّبِينَ، أَنْزِلْ رَحْمَةً مِنْ رَحْمَتِكَ، وَشِفَاءً مِنْ شِفَائِكَ عَلَى هَذَا الْوَجَعِ.

 

(Robbanalloohul ladzii fis samaa, taqodasasmuk. Amruka fis samaai wal ardh. Kamaa rohmatuka fis samaa’, faj’al rohmataka fil ardh. Ighfir lanaa huubanaa wa khothooyaanaa. Anta robbut thoyyibiin, anzil rohmatan min rohmatik, wa syifaa-an min syifaa-ika ‘alaa haadzal waja’)

 

“Wahai Tuhan kami, Allah yang berada di langit. Maha Suci nama-Mu, urusan-Mu di langit dan di bumi. Sebagaimana rahmat-Mu ada di langit, maka jadikanlah rahmat-Mu di bumi juga. Ampunilah dosa dan kesalahan kami. Engkau Pemelihara orang-orang yang baik, maka turunkanlah sebagian dari rahmat-Mu, dan turnkanlah sebagaian dari kesembuhan-Mu atas penyakit ini”

 

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ –رضي الله عنه- قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللَّهِ -صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَقُوْلُ: مَنِ اشْتَكَى مِنْكُمْ شَيْئًا، أَوِ اشْتَكَاهُ أَخٌ لَهُ، فَلْيَقُلْ: رَبَّنَا اللَّهُ الَّذِيْ فِي السَّمَاءِ، تَقَدَّسَ اسْمُكَ. أَمْرُكَ فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ. كَمَا رَحْمَتُكَ فِي السَّمَاءِ، فَاجْعَلْ رَحْمَتَكَ فِي الْأَرْضِ. اغْفِرْ لَنَا حُوْبَنَا وَخَطَايَانَا. أَنْتَ رَبُّ الطَّيِّبِينَ، أَنْزِلْ رَحْمَةً مِنْ رَحْمَتِكَ، وَشِفَاءً مِنْ شِفَائِكَ عَلَى هَذَا الْوَجَعِ. فَيَبْرَأَ. (رواه أبو داود)

 

Abu Darda’ berkata, “Aku telah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Apabila di antara kalian merasa sakit, atau didatangi saudaranya yang merasa sakit, maka berdo’alah; ‘Wahai Tuhan kami, Allah yang berada di langit. Maha Suci nama-Mu, urusan-Mu di langit dan di bumi. Sebagaimana rahmat-Mu ada di langit, maka jadikanlah rahmat-Mu di bumi juga. Ampunilah dosa dan kesalahan kami. Engkau Pemelihara orang-orang yang baik, maka turunkanlah sebagian dari rahmat-Mu, dan turnkanlah sebagaian dari kesembuhan-Mu atas penyakit ini’, niscaya ia akan sembuh’.” (HR. Abu Daud, no. 3394). 

Senin, 26 Juli 2021

Mengobati dengan Bisikan-Bisikan Jin

 

Sulis dengan “kelebihannya” bisa mengobati orang dengan hanya sekedar menjalankan bisikan dalam hatinya atau bisa menebak pencuri dengan foto, hanya sebuah kasus. Tetapi kasus ini sebenarnya mewakili banyak orang di negeri ini.

Kemampuan yang dimiliki Sulis oleh kebanyakan masyarakat kita dimaknai sebagai anugerah dari tuhan, dianggap orang yang linuwih. Intinya, manusia pilihan yang dipilih dari sekian banyak manusia. Itulah sebabnya masyarakat kita merasa biasa saja mendatangi orang seperti Sulis untuk menyelesaikan masalahnya. Apalagi jika orang sedang panik, kehilangan benda berharga umpanya. Dengan tergopoh-gopoh, biasanya mencari orang pintar agar bisa mengetahui pencurinya dengan harapan barangnya bisa kembali. Atau orang yang sudah didera penyakit yang tak kunjung sembuh dengan berbagai obat kedokteran dan ramuan tradisional. Orang pintar seperti Sulis seringkali menjadi ujung dari pengharapan untuk sembuh.

Ternyata, kelebihan yang dimiliki Sulis berasal dari jin. Sehingga masalahnya menjadi sangat terang. Terang bagi siapa saja yang merasa bisa mengobati dengan bisikan-bisikan, bahwa itu usaha jin untuk menyesatkan manusia. Dan terang bagi mereka yang datang untuk meminta bantuan kepada orang seperti itu, karena meminta bantuan kepada jin adalah kesesatan.  

Tetapi banyak yang tidak tahu bahwa itu adalah bisikan jin. Yang lebih parah lagi kesesatan itu dianggap sebagai karamah. Ini juga yang dirasakan oleh Sulis. Pada awalnya, dia pun merasa bahwa semua kelebihan itu dianggap biasa. Kalaupun terjadi dialog dalam hatinya, dia masih memberikan peluang untuk masuknya kelebihan itu ke dalam bagian dari karamah.

Wajar, karena beda antara karamah dan kelebihan dari jin tipis saja. Keduanya sama-sama kelebihan. Kelebihan yang dimiliki bisa jadi sama persis. Tetapi ada ciri jelas untuk mengetahui apakah bisikan itu adalah jin atau karamah. Karamah tidak bisa diulang-ulang sesuai dengan kemauan dari pemiliknya. Karena karamah itu murni hadiah dari Allah. Jadi, kalau ada orang yang selalu bisa menolong dengan bisikannya kepada setiap orang yang datang maka itu adalah sihir.